Musim Panas Tanpa Listrik, Warga Gaza Pilih Laut untuk Ngadem

Berita Dunia Islam – Gaza: Sudah hampir delapan tahun warga Palestina di Gaza terbiasa hidup dengan krisis listrik. Namun mereka tetap manusia biasa yang tidak terbiasa dengan panasnya cuaca yang musim panas kali ini mencapai padatingkat yang wajar. Sehingga rumah-rumah warga Gaza seakan berubah menjadi mesin oven yang tidak mungkin dihuni sepanjang hari.

“Karunia Allah kepada warga Gaza yang tertimpa bencana dan blokade ini adalah laut. Kalau tidak ada laut barangkali kita sudah mati karena panas.” Demikian tutur Abu Muhammad Sayyid (45) tentang diri dan keluarganya kepada Pusat Informasi Palestina yang setiap harus nyebur ke laut untuk mendinginkan tubuh.

Belakangan ini, Abu Muhammad hampir setiap hari pergi ke laut.

Apalagi sebagian warga Gaza yang menganggur sehingga solusi satu-satunya adalah ke laut untuk mendinginkan badan, seperti dilakukan oleh pemuda Auni Abu Naji bersama sebagian temannya selain olah raga di sana.

Dinas Pemantau Cuaca Palestina di Gaza menegaskan, panas musim ini paling tinggi dan kecepatan angin barat daya ke timur laut sangat rendah. Dinas sudah mengingatkan kepada warga agar tidak kontak atau terpapar langsung dengan panas matahari selama dalam jangka waktu agak lama terutama pada jam 11 siang hingga 4 sore.

Warga Jalur Gaza mengeluhkan seringnya listrik putus dan juga ganas nyamuk sehingga mereka semakin menderita. Pemerintah daerah di bagian pantai mengingatkan bahwa kemungkinan akan terjadi krisis kemanusiaan dan lingkungan jika krisis listrik terus berlanjut, apalagi musim panas kali ini, justru krisis listrik semakin keras padahal kebutuhan warga terhadap listrik makin tinggi di musim panas.

Sumber di dinas lingkungan di Gaza menegaskan, sebanyak 190 sumber air, 57 stasiun air, 4 stasiun pengolahan air kini hanya bisa beroperasi sebagian dan tidak total karena krisis listrik.

(at/infopalestina.com/BDI)

Tinggalkan komentar